Definisi Filsafat Pendidikan
BAB I
FILSAFAT PENDIDIKAN
1. What is Philosopy ?
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan, yakni sebagai upaya sadar untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan manusia.
Ciri-ciri berfikir filsafat:
a) Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
b) Berfikir secara sistematis.
c) Menyusun suatu skema konsepsi, dan
d) Menyeluruh.
Manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi permukaan bumi ini. Secara fisik, manusia berada pada tataran spesies yang sama dengan hewan mamalia. Hal itu dikarenakan, ciri-ciri manusia hampir sama (atau bahkan sama) dengan hewan jenis mamalia. Akan tetapi menurut karakter dan sifatnya, manusia bisa dikategorikan ke dalam homo sapiens, homo feber, atau homo ludens. Pun manusia juga bisa menjadi makhluk individu ataupun makhluk sosial. Semua itu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
2. What is Education ?
Adapun pendidikan berasal dari kata “didik” yang mendapat imbuhan me-, yang artinya memelihara dan memberi latihan. Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara kognitif, mental, dan psikologi. Padahal, manusia telah Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, Poerbakawatja dan Harahap, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Dari berbagai definisi yang berbeda-beda tersebut, ada satu hal yang menghubungkan kesemuanya, yaitu pencapaian tujuan. Tujuan itu bermacam macam. Ada yang bertujuan memelihara, memberi latihan, memperoleh pengetahuan, pendewasaan, dan lain-lain.
3. What is the Philosopy of Education ?
Ada hubungan yang erat antara filsafat, manusia, dan pendidikan. Hubungan tersebut dilihat dari berbagai aspek, misalnya objek kajiannya manusia. Filsafat berarti berpikir mendalam oleh manusia. Manusia mampu berfilsafat di bidang yang dia kuasai. Salah satu kajian filsafat adalah pendidikan. Inilah keterkaitan antara ketiga hal tersebut. Tujuan pendidikan merupakan bentuk pengkhususan dari tujuan hidup manusia. Adapun berfilsafat merupakan upaya untuk penyelesaian maupun pemecahan masalah terkait manusia, pendidikan, kesehatan, agama, dan sebagainya. Masalah-masalah yang dialami manusia akan dipikirkan secara mendalam (berfilsafat) untuk kemudian dicapai penyelesaian.
Berbagai pengertian (definisi) tentang Filsafat Pendidikan yang telah dikemukakan oleh para ahli, Al-Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek dari aspek-aspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis. Barnadib mempunyai versi pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Karenanya, dengan bersifat filosofis, bermakna bahwa filsafat pendidikan merupakan aplikasi sesuatu analisa filosofis terhadap bidang pendidikan.
Berikut ini, beberapa pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli:
Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
Kilpatrik dalam Buku Philosophy of Education menyebutkan "Philisophizing and education are, then, but two stages of the same endeavo; Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give, tries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively embodied in their lives." Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha. Berfilsafat adalah memikirkan dan mempert imbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu didalam kehidupan dan dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam kepribadian mereka, dan melembagakannya dalam kehidupan mereka.
John Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emotional) menuju kearah tabi’at manusia, maka filsafat juga dapat diartikan sebagai teori umum pendidikan (Democracy and Educat ion, p. 383)
Prof. Brameld berkata tentang pengertian filsafat pendidikan : That is, we should bring philosophy to bear upon the problems of education as effiently…Kita harus membawa filsafat guna mengatasi persoalan-persoalan pendidikan secara efisien, jelas, dan sistematis sedapat mungkin…). Van Cleve Morris menyatakan : “Secara ringkas kita mengatakan bahwa pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya, bukan alat social semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, akan tetapi ia juga menjadi agen (lembaga) yang melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan lebih baik (Van Cleve Morris, Becamingan Education, p.57 dalam buku Filsafat Pendidikan Islam, Prof HM. Arifin, Med, p. 3)
Daftar Pustaka
Jalaluddin dan Idi, Abdullah, filsafat pendidikan, Gaya Media Pratama, Jakarta: 2002
Munawwaroh, Djunaidatul dan Tanenji, Filsafat Pendidikan (perspektif islam dan umum), UIN Jakarta Press, Jakarta: 2003
Prasetya, Filsafat Pendidikan Untuk IAIN, STAIN,PTAIS, Penerbit Pustaka Setia, Bandung: 1997